Asyik Bersama Keluarga
Oleh : Grace Kartika
Tanggal Posting : 02 September 2013
Di tengah hiruk pikuk rutinitas keseharian, kerinduan keluarga untuk mewujudkan waktu kebersamaan menjadi hal yang tidak mudah. Entah di pagi hari atau malam hari setiap anggota keluarga mempunyai alasan masing-masing. Apalagi ketika suami, istri atau anak-anak harus berangkat ke kantor atau sekolah pagi-pagi buta dan baru pulang ke rumah menjelang larut malam, maka kehidupan keluarga menjadi serba tergesa-gesa dan nyaris tidak ada waktu untuk bersantai bersama. Padahal di tengah kelelahan sepanjang hari, masing-masing mencari dan membutuhkan tempat yang menyenangkan di tengah keluarga. Bukan hanya di kamar yang nyaman atau duduk di depan tv, bukan juga hanya asyik berkomunitas di dunia maya, tetapi benar-benar merasakan kebersamaan di antara suami, istri, serta anak-anak.
Bagaimana keluarga dapat menjalin keakraban, memupuk kehangatan, berbagi perasaan, pengalaman serta menjadi teman dalam menghadapi setiap permasalahan, jika tak ada waktu untuk mengungkapkannya?
Memang tidak mudah mencari waktu yang sesuai untuk berkumpul bersama, namun perlu kita sadari bahwa kekokohan relasi dan kebahagiaan keluarga hanya dibangun melalui waktu-waktu kebersamaan dalam keluarga. Setiap pengalaman masing-masing anggota keluarga merupakan jejak-jejak yang membangun hari-hari mendatang dan paling melekat dalam ingatan di sepanjang usia. Suami, istri beserta anak-anak akan merasakan keutuhan yang paling indah ketika semakin sering berkumpul dan berinteraksi secara fisik, emosi dan rohani.
Ada banyak manfaat positif dari kebersamaan keluarga yang perlu ditumbuhkan dalam keluarga.
Membangun persahabatan dengan pasangan dan anak-anak
Sahabat adalah orang terdekat di hati kita, dan paling kita percayai dalam perjalanan hidup kita. Seringkali kita malah lebih mudah bersahabat dengan teman-teman di luar, karena sulit bersahabat dengan pasangan atau anak-anak kita. Padahal dengan merekalah kita membangun kehidupan bersama. Pasangan dan anak-anaklah yang terus-menerus berada di sepanjang kehidupan kita. Merekalah yang seharusnya mendapat tempat paling banyak dalam hati dan hidup kita. Satu-satunya perekat adalah suasana kebersamaan yang menyenangkan, bukan dengan hura-hura, tetapi dengan penerimaan dan ajakan yang penuh sukacita, bahwa mereka adalah sahabat-sahabat yang sesungguhnya.
Menjalin keakraban dalam keluarga akan menjadi hal yang unik, karena berangkat dari benih kasih yang terus tumbuh, berkembang dan diuji dalam ketulusan serta kesetiaan, dimulai sejak awal pernikahan hingga kematian yang memisahkan. Masing-masing anggota keluarga memiliki peran yang berbeda. Sebagai suami, istri, orang tua, anak, secara bersamaan akan bertumbuh menjadi pribadi yang utuh dan dapat saling membahagiakan.
Suami istri dapat mengkreasikan kemesraan mereka, ayah dapat mengembangkan kehangatannya dan ibu dapat mengasah kelembutannya bagi anak-anak mereka. Begitu pula anak-anak dapat belajar menghadiahkan kebahagiaan sederhana melalui kenyamanan mereka berada di dekat kedua orang tuanya. Berbagai kisah kehidupan, baik manis maupun getir, selalu dapat dibingkai menjadi lukisan keluarga yang berkesan. Tentu, setiap keluarga akan mempunyai lukisan yang berbeda dengan milik keluarga lainnya.
Suami istri perlu menyingkirkan berbagai perasaan canggung, malu, enggan untuk mengekspresikan kasih sayang mereka dengan cara-cara yang baru, dan anak-anak pun perlu merasakan hal itu. Berboroslah dalam mengungkapkan kasih atau pujian kepada pasangan Anda. Cinta kasih dalam keluarga tumbuh dari kehangatan pasangan yang akan mengalir ke hati anak-anak. Dalam kehangatan ayah-ibulah, anak-anak semakin belajar mencintai.
Akan menjadi kebanggaan bagi keluarga, jika suami istri saling mengasihi, dan dapat menjadi sahabat dalam setiap suka dan duka. Bukalah pintu-pintu keramahan dan kepedulian bagi keluarga yang paling Anda kasihi.
Janganlah menunda atau membatalkan niat untuk membangun kebersamaan keluarga karena sedang mengalami konflik. Komunikasi yang sedang membeku saat ini justru membutuhkan pemulihan segera. Mencairlah dalam kerendahan hati demi kebahagiaan yang utuh. Jangan ingin menghindar, menjauh atau mengalihkan komunikasi dengan menggunakan gadget, walau kedengarannya lebih hi-tech, karena komunikasi yang sehat tumbuh dari percakapan antar hati.
Mengokohkan relasi internal untuk memperluas jangkauan
Upayakan aktivitas yang menumbuhkan rasa saling percaya, saling peduli, saling menghargai, saling mengasihi dan saling mengoreksi di antara anggota keluarga. Inilah modal utama untuk mengokohkan relasi yang tahan godaan dan goncangan hidup. Jika relasi di dalam baik dan kokoh, maka memperluas jangkauan ke keluarga besar dan keluarga lainnya akan menjadi mudah dan menyenangkan.
Setiap pengalaman dari keluarga yang berbeda-beda akan memperkaya nuansa yang mendorong setiap anggota keluarga lebih mengenal dan merasakan kehidupan yang lebih luas. Ternyata, ada banyak nilai-nilai yang positif maupun negatif yang bisa dipelajari di sana.
Meningkatkan kualitas kebahagiaan
Kebahagiaan keluarga bukan ditentukan oleh kemewahan gaya hidup atau fasilitas yang dimiliki, tetapi oleh kekayaan pengalaman yang mewarnai perjalanan hidup. Karena itu akan menjadi bekal yang kokoh terutama bagi anak-anak untuk bertumbuh dengan rasa dicintai, dihargai dan diterima keunikan dirinya, sehingga mereka mampu mengembangkan potensi dan percaya diri di kemudian hari.
Sangat disayangkan, jika suami, istri atau anak-anak memakai waktu lebih banyak bersama teman masing-masing daripada dengan keluarga sendiri. Tentu, akan sedikit pengalaman yang bisa menjadi cerita bersama. Tentang menikmati kelucuan ayah, tentang kelezatan masakan ibu yang tiada duanya. Tentang jeritan adik yang ketakutan saat mendengar petir. Tentang perasaan lapar semalaman akibat mobil mogok di tengah jalan. Tentang bermain kejar-kejaran bersama di taman. Tentang ribuan kisah lainnya yang pernah dirajut bersama keluarga.
Saatnya, mari kita menghadiahkan warisan paling berharga bagi keluarga! Kebahagiaan yang tak terbeli oleh kekayaan materi ataupun keberhasilan di bidang apapun. Ada banyak orang tua yang kurang menyadari, lebih mengutamakan fasilitas terbaik bagi keluarga mereka, namun tidak menyediakan waktu yang paling penting saat mereka membutuhkan. Ayah atau ibu atau anak-anak menjadi absen di hatinya. Kebahagiaan keluarga tak pernah tergantikan oleh bentuk apa pun dan tak mungkin berulang dalam waktu, selain diisi oleh keakraban. Jangan-jangan kita baru menyadarinya setelah kita kehilangan orang-orang yang kita kasihi… Jangan!