Komisi Anak
Oleh : Julianto Djajakartika
Tanggal Posting : 03 December 2013
Anak-anak adalah gereja masa depan. Itulah yang menjadi dasar pelayanan Komisi Anak GKI Kemang Pratama (KP). Komisi Anak merupakan wadah pembinaan iman bagi anak-anak usia batita sampai usia praremaja (kelas VIII). Karena itu, kegiatan inti dari Komisi Anak adalah Kebaktian Anak atau biasa disebut Sekolah Minggu pada setiap hari Minggu, pukul 09.15.
Cikal bakal Komisi Anak (KA) GKI KP ditandai dengan dibukanya Sekolah Minggu (SM) pada tanggal 7 Oktober 2001, satu bulan setelah kegiatan Pos PKP Rawalumbu dimulai di Kemang Pratama. Sekolah Minggu perdana dihadiri oleh 13 anak. Sementara tenaga GSM saat itu masih dibantu oleh GSM dari GKI Agus Salim. Meski agak kalang-kabut, akhirnya pengurus berhasil juga merekrut empat tenaga GSM.
Selain keterbatasan sumber daya GSM, jalannya SM juga terkendala sarana fisik, yakni ruangan yang ada hanya satu di lantai bawah. Karena itu, seluruh Anak Sekolah Minggu (ASM) saat itu disatukan dalam satu kelas yang sama, mulai dari balita sampai kelas 6 SD. Beberapa bulan kemudian, tepatnya 14 April 2002, kelas dibagi dua, yakni balita dan SD. Saat itu ada tambahan dua orang GSM. Ruang satu-satunya yang ada disekat dengan tripleks berkaki yang bisa dipindah-pindah. Saat liturgi, semua anak digabung dan ketika masuk ke cerita, barulah dibagi dua.
Saat Pos pindah ke tempat yang lebih besar pada Desember 2002, kelas SM pun dibagi lagi menjadi tiga, yakni balita, kelas kecil (1-3 SD) dan kelas besar (4-6 SD). Perkembangan jumlah ASM diikuti pula dengan penambahan jumlah GSM. Dua muda-mudi, bergabung menjadi GSM menyusul kemudian 7 orang Bapak dan Ibu. Kelas pun bertambah menjadi empat: batita, balita, kecil dan besar, kemudian saat kepindahan Pos ke Blok MM 30-31, kelas bertambah menjadi lima dengan dibukanya kelas praremaja perdana. Mengingat SM yang terus bertumbuh, baik dari segi jumlah ASM maupun GSM, maka dibentuklah Pengurus Sekolah Minggu pertama (2004). Setelah Bajem Kemang Pratama didewasakan menjadi GKI Kemang Pratama pada tanggal 26 September 2005, Pengurus Sekolah Minggu berubah nama menjadi Komisi Anak.
Kebaktian Anak diselenggarakan dalam sembilan kelas setiap hari Minggu. Khusus Minggu keempat, liturgi dilakukan gabungan dari kelas balita hingga praremaja. Pada saat itu sekaligus diadakan perayaan ulang tahun ASM. Bahan ajar untuk SM menggunakan Suluh Sekolah Minggu, sedangkan kelas praremaja menggunakan Derap Remaja. Selain itu, sebagai sarana pendukung pertumbuhan iman, ASM diberikan buku renungan harian untuk anak-anak, yaitu Kiddy dan Teens.
Liturgi yang dibawakan dalam Kebaktian Anak disesuaikan dengan liturgi GKI yang dikemas sesuai dengan usia anak. Sementara lagu-lagu yang dibawakan adalah lagu-lagu SM yang umum, namun untuk anak-anak SD dan praremaja, diajarkan juga lagu-lagu dari Kidung Jemaat, PKJ dan NKB.
Untuk mendorong sebanyak mungkin anak terlibat dalam pelayanan dan kebersamaan, maka diadakan beberapa kegiatan ekstra, yaitu Paduan Suara Anak Raja (PSAR) dan Angklung Gloria yang secara berkala melayani di Kebaktian Umum.
Selain kegiatan rutin mingguan dan tahunan, KA juga mengadakan acara kebersamaan antara GSM, ASM dan orangtua ASM, antara lain seminar untuk orangtua, kebaktian umum gabungan dengan menggunakan liturgi khusus dan games. Untuk mengisi libur kenaikan kelas (Juni dan Juli), KA mengadakan kegiatan Holiday Spirit (HDS) yang ditujukan khusus untuk ASM kelas 4 SD – praremaja.
Saat ini rata-rata kehadiran GSM tiap Minggunya berkisar ± 20 orang dari total 25 jumlah GSM yang ada, dengan rentang usia yang beragam. Untuk melayani di Kebaktian Anak ini, para GSM dibekali dengan persiapan yang diadakan setiap Minggu pertama dan ketiga. Dalam proses pembekalan ini, para GSM dipersiapkan secara matang, karena itu persiapan terdiri dari pemahaman latar belakang cerita Alkitab, metode pengajaran (sesuai usia anak), ayat hafalan, aktivitas dan lagu-lagu yang mendukung. Selain persiapan mengajar, beberapa kegiatan yang rutin dilaksanakan adalah: Program Pembinaan GSM yang diadakan oleh Klasis, Binawarga, LAI, gereja lain dan sebagainya, dan juga Acara Kebersamaan GSM yang dilaksanakan dalam berbagai bentuk kegiatan seperti persekutuan, rekreasi dan nonton film bersama.
Sebagai wadah pembinaan iman anak-anak, KA berharap dapat terus mengembangkan diri dari segi kuantitas dan terlebih lagi kualitas. Oleh karenanya KA terus berupaya untuk membangun komitmen pelayanan di antara para GSM melalui berbagai pembinaan dan kegiatan kebersamaan.