Penyertaan Tuhan Sungguh Nyata
(Dari Persekutuan ke GKI Kemang Pratama)
Oleh : admin1
Tanggal Posting : 09 September 2013
Bermula dari obrolan santai para ibu dalam suatu kesempatan arisan RT di Perumahan Bumi Bekasi Baru (B3), tercetuslah ide untuk membentuk sebuah persekutuan umat kristiani di lingkungan perumahan tersebut. Ide tersebut terlontar ketika para ibu yang terdiri dari Ibu Tri Widodo, Ibu Hutabarat dan Ibu Yunarto itu terlibat dalam suatu pembicaraan dan saat itu Ibu Yunarto bercerita bahwa di daerah itu pernah ada seorang Kristen meninggal. Entah mengapa, orang yang meninggal ini dimakamkan secara agama lain. Mendengar hal itu, mereka merasa amat prihatin. Dilandasi oleh keprihatinan itulah, mereka lalu berusaha mengumpulkan orang-orang Kristen yang tinggal di perumahan tersebut.
Dengan penuh semangat, secara door to door mereka mendatangi satu per satu keluarga yang mereka ketahui seiman. Ketika telah terkumpul beberapa keluarga Kristen, maka mulailah mereka mengadakan kegiatan Persekutuan Doa Oikumene pada tanggal 15 Agustus 1992 bertempat di rumah keluarga Tri Widodo, yang dihadiri oleh 15 orang. Kegiatan ini dilakukan rutin seminggu sekali dengan tempat berpindah-pindah di rumah beberapa keluarga. Semakin lama pengunjung persekutuan bertambah banyak, sehingga kemudian diputuskan untuk memberi nama persekutuan itu menjadi Persekutuan Oikumene AGAPE. Ada pun pengunjung persekutuan datang dari berbagai latar belakang denominasi, namun demikian diantara mereka terjalin persekutuan yang indah sebagai sesama orang percaya.
Seiring berjalannya waktu, selain jumlah pengunjung yang kian bertambah, kegiatan pelayanannya pun ditambah. Anak-anak dan remaja adalah sasarannya. Mereka pun mempersiapkan pelayanan untuk anak-anak dan remaja. Karena itulah, tak lama kemudian kegiatan AGAPE dilengkapi dengan Sekolah Minggu dan Persekutuan Remaja. Untuk kegiatan Sekolah Minggu menggunakan tempat di rumah keluarga Tri Widodo, sedangkan untuk Persekutuan Remaja diadakan di rumah Ompung Saragih, yang persis berada di seberang rumah keluarga Tri Widodo. Setelah itu, atas saran Ketua RW setempat, kegiatan persekutuan dilakukan berpindah-pindah di rumah beberapa keluarga.
Dari waktu ke waktu kegiatan persekutuan itu makin berkembang. Pesertanya pun kian bertambah banyak. Saat itu, persekutuan mereka dilayani oleh beberapa gereja secara bergiliran, yakni GKI, GKJ, GPIB dan GKP. Ketika persekutuan itu kian berkembang, para pengurusnya mulai berpikir untuk mengembangkannya dengan lebih serius. Mereka akhirnya memutuskan untuk menghubungi gereja yang bersedia menginduki kegiatan persekutuan mereka. Saat itu, sebuah gereja yang dihubungi menolak dengan alasan Persekutuan Agape dinilai tidak sealiran dengan pengajaran mereka.
Suatu ketika Ibu Tri Widodo bertemu dan berbincang-bincang dengan Pdt. John Ch. Panuluh dari GKI Layur. Lewat perbincangan itu, Pdt. John Ch. Panuluh menyarankan untuk menghubungi GKI Agus Salim, Bekasi. Sesuai saran yang diberikan, mereka lalu mengajukan permohonan ke GKI Agus Salim untuk menjadi induk dari kegiatan persekutuan tersebut. Akhirnya, melalui Persidangan Majelis Jemaat GKI Agus Salim, permohonan itu mendapat sambutan baik dan disetujui. Sebagai wujud nyata dari keputusan itu, mulai tanggal 31 Agustus 1997, GKI Agus Salim melalui Majelis Jemaatnya melayani kebaktian di AGAPE secara rutin setiap minggu. Pada saat yang sama dibentuklah kepengurusan yang terdiri dari :
Ketua | : | Bpk. Lukas Tandio Triatmodjo |
Penulis | : | Bpk. Tri Widodo |
Bendahara | : | Ibu Novanengsih Esther Liow |
Dalam rentang waktu tidak terlalu lama, status dari persekutuan tersebut kemudian dikukuhkan menjadi Pos KPK Bumi Bekasi Baru melalui Surat Keputusan Majelis Jemaat GKI Agus Salim No. 277/GKI-Bks/X/98. Susunan pengurusnya pun mengalami perubahan menjadi sebagai berikut :
Ketua | : | Bpk. Kardji (Alm.) |
Wakil Ketua | : | Ibu Tri Widodo |
Penulis | : | Sdr. Agustius Yusuf Liow |
Bendahara | : | Bpk. Soetrisno MD |
Meski telah resmi memakai bendera GKI, pusat dari kegiatannya tetap di rumah keluarga Tri Widodo. Di rumah itulah, setiap hari Minggu kegiatan Sekolah Minggu diadakan mulai pkl. 08.00 WIB dan sorenya mulai pkl. 18.00 WIB dilaksanakan Kebaktian Umum. Namun demikian, terkadang jika karena keadaan yang tidak memungkinkan, kegiatan dipindahkan ke rumah keluarga yang lain.
Beberapa waktu kemudian, dengan dilandasi kerinduan untuk mengembangkan Pos KPK Bumi Bekasi Baru, sehingga jemaat juga dapat kian bertumbuh, Majelis Jemaat GKI Agus Salim bersama Pengurus Pos sepakat untuk mencari tempat yang lebih menetap dan yang mudah dijangkau dari segi transportasinya. Maka pilihan pun jatuh pada Hotel Pondok Permai yang berlokasi cukup strategis di Jl. Cut Mutiah, Bekasi. Selain lokasi yang dirasa cukup strategis dan mudah dijangkau, pilihan pada hotel pun didasari oleh adanya kemudahan dari segi perijinan untuk mengadakan ibadah. Karena itulah, sejak tanggal 7 Mei 2000, Kebaktian Umum Pos dilaksanakan di salah satu ruang hotel tersebut mulai pkl. 10.00 WIB. Ada pun kegiatan Sekolah Minggu tetap diadakan di rumah keluarga Tri Widodo.
Minggu demi Minggu berlalu, pertumbuhan jemaat ternyata tidak cukup signifikan seperti yang diharapkan. Rata-rata setiap minggunya hanya sekitar 20 orang yang hadir pada Kebaktian Umum. Keadaan itu terus berlangsung dalam jangka waktu satu tahun, hingga akhirnya Majelis Jemaat GKI Agus Salim membentuk satu tim yang bertugas untuk melakukan evaluasi terhadap keberadaan Pos KPK Bumi Bekasi Baru. Melalui rapat tim tersebut yang diadakan pada tanggal 29 Juli 2001 diperoleh beberapa keputusan sebagai berikut :
- Mencari tempat yang lebih ‘representatif’ untuk pengembangkan jemaat ke arah selatan Bekasi, dengan prioritas Jl. Raya Narogong atau Perumahan Kemang Pratama.
- Mengusulkan untuk menyewa Ruko di Perumahan Kemang Pratama, Jl. Duta I, Blok MM–24
- Menyusun konsep penyempurnaan kepengurusan Pos KPK Bumi Bekasi Baru, menjadi Pengurus Pos PKP (Persekutuan, Kebaktian dan Pelayanan) Rawalumbu
- Menetapkan waktu Kebaktian Perdana di Pos PKP Rawalumbu, Ruko Kemang Pratama Blok MM-24, dilaksanakan pada tanggal 2 September 2001 pkl. 08.30 WIB.
Dengan ditempatinya ruko sebagai tempat ibadah, maka seluruh kegiatan Pos dialihkan ke tempat yang baru tersebut, kecuali untuk kegiatan Sekolah Minggu. Dengan mempertimbangkan berbagai hal, utamanya dari segi transportasi dan lokasi yang cukup jauh untuk dijangkau anak-anak dari Perumahan Bumi Bekasi Baru, maka kegiatan Sekolah Minggu tetap diadakan di rumah keluarga Tri Widodo. Namun demikian, Pengurus Pos juga memandang perlu untuk membuka Sekolah Minggu di tempat baru, mengingat cukup banyak pengunjung Kebaktian Umum memiliki anak yang masih kecil. Maka dimulailah Kebaktian Sekolah Minggu di Pos PKP Rawalumbu–Kemang Pratama pada tanggal 7 Oktober 2001, pkl. 08.30 WIB, bersamaan dengan pelaksanaan Sakramen Perjamuan Kudus yang pertama di Pos PKP Rawalumbu.
Susunan Pengurus Pos PKP Rawalumbu selama periode tahun 2001-2003 atau sebelum menjadi Bakal Jemaat sempat mengalami 2 kali perubahan dan penambahan, dengan susunan pengurus pertama adalah sebagai berikut :
Ketua | : | Bpk. L. Chandra Yopie |
Wakil Ketua | : | Bpk. Sutrisno MD |
Sekretaris I | : | Bpk. Agus Patmono |
Sekretaris II | : | Ibu Yuliana Widjaja |
Bendahara I | : | Ibu Linda Andriati |
Bendahara II | : | Ibu Offie OM Liow |
Bidang Kebersamaan | : | Ibu Lidya K. Ramlan |
| | Bpk. Ramses Hasibuan |
| | Ibu Rumanti Y. Sirait |
| | Sdri. Eclesia Ovel |
Bidang Sarana & Prasarana | : | Bpk. Todo Sihombing |
| | Ibu Mugi Handayani |
| | Sdri. Reggy |
Sejak menempati Ruko Kemang Pratama, perlahan tapi pasti perkembangan jemaat mulai nampak. Rencana kegiatan pembinaan jemaat pun mulai disusun, dimulai dengan kegiatan Pemahaman Alkitab (PA), pada tanggal 5 April 2002. Kegiatan PA diadakan hari Jum’at minggu pertama dan ketiga setiap bulan, mulai pkl. 20.00 WIB. Perkembangan jemaat pun kian meningkat. Setiap minggu pengunjung Kebaktian Umum terus bertambah, hingga ruang ibadah pun tidak mencukupi lagi, sehingga diputuskan untuk menambah frekwensi kebaktian menjadi dua kali, yakni pkl. 06.30 dan pkl. 08.30, mulai tanggal 7 April 2002. Berbagai kegiatan pun diadakan, yakni Persekutan Rumah Tangga sebulan sekali mulai tanggal 8 Mei 2002, Kelas Katekisasi mulai tanggal 24 Juni 2002, Persekutuan Remaja dan Pemuda mulai tanggal 27 Juli 2002, Perlawatan Jemaat mulai tanggal 8 Agustus 2002, Pembinaan dan sebagainya.
Perkembangan jemaat yang demikian pesat, mendorong Pengurus Pos untuk mencari tempat yang lebih luas. Maka, dengan persetujuan dari Majelis Jemaat GKI Agus Salim, setelah masa sewa Ruko Blok MM-24 berakhir, disewalah Ruko Blok MM-22 yang terdiri dari 2 lantai selama 2 tahun terhitung mulai bulan Desember 2002, yang letaknya hanya terpaut satu blok dari ruko sebelumnya. Ruko Blok MM-22 terletak di sudut dan memiliki ruang lebih besar. Di tempat yang baru ini berbagai kegiatan yang dapat membangun jemaat terus ditingkatkan, sehingga kebersamaan dan persekutuan yang hangat terus terjalin indah di antara jemaat.
Dari waktu ke waktu, jumlah jemaat yang hadir pada Kebaktian Umum dan juga anak-anak Sekolah Minggu terus bertambah. Untuk menampung anak-anak Sekolah Minggu, Pengurus Bajem Kemang Pratama melakukan kerja sama saling tukar pakai ruang dengan Sekolah Kristen Bethania yang letaknya berseberangan dengan Bajem. Hari Senin sampai Jum’at lantai atas Bajem digunakan untuk sekolah, sementara hari Minggu, Sekolah Minggu menggunakan ruang kelas Bethania yang lebih memadai.
Dengan mengacu pada Tata Gereja, Tata Tertib dan Tata Laksana GKI SW Jabar Edisi XIV Tahun 2000 sebagai berikut :
- Terdapat sedikitnya 25 orang anggota GKI yang telah mengaku percaya dan dibaptiskan, yang bertempat tinggal di Wilayah Jemaat tersebut.
- Terjalin Persekutuan yang hangat dan dengan setia mengambil bagian dalam segala kegiatan di Wilayah Jemaat itu.
- Tempat Kebaktian yang sudah menetap.
- Hari Kebaktian sudah menetap (Hari Minggu).
- Memiliki kemungkinan yang baik dan sarana yang cukup untuk berkembang menjadi Jemaat Baru.
(Tata Laksana Bakal Jemaat dan Jemaat Baru Pasal 3 B, hal. 88)
Majelis Jemaat GKI Agus Salim mengajukan permohonan peningkatan status Pos PKP Rawalumbu menjadi Bajem pada BP Majelis Klasis Jakarta Timur. Sebagai respon dari permohonan itu, BP Majelis Klasis Jakarta Timur melakukan perlawatan ke Pos PKP Rawalumbu pada tanggal 30 Maret 2003. Hasil dari perlawatan, BP Majelis Klasis Jakarta Timut setuju untuk memproses permohonan peningkatan status itu pada Persidangan Majelis Klasis (PMK) Jakarta Timur Tahun 2003. Maka melalui persidangan tersebut, permohonan itu disetujui.
Minggu tanggal 7 September 2003 segenap jemaat menyambut dengan penuh ucapan syukur peresmian Pos PKP Rawalumbu menjadi Bakal Jemaat (Bajem) Kemang Pratama dalam Kebaktian Umum yang dipimpin oleh Pdt. Melani A. Egne. Pada kesempatan tersebut juga diperkenalkan kepada jemaat Pengurus Bajem Kemang Pratama, yang merupakan penyempurnaan dari pengurus Pos. Ada pun susunan pengurus Bajem Kemang Pratama periode 2003-2005 adalah sebagai berikut :
Ketua | : | Bpk. L. Chandra Yopie | ||
Wakil Ketua | : | Bpk. Thio Kok Sin | ||
Sekretaris I | : | Bpk. John Marthin Purba | ||
Sekretaris II | : | Sdri. Mardiana Tambunan | ||
Bendahara I | : | Ibu Linda Andriati | ||
Bendahara II | : | Ibu Yuliana Widjaja | ||
Bidang Kebersamaan & Ibadah | : | Ibu Lidya K. Ramlan (Koord.) | ||
Ibadah | : | Bpk Rhamses Hasibuan | ||
Ibu Lisa Sunarno | ||||
Ibu Anggit M. Wayong | ||||
Kebersamaan | : | Bpk. Jahja F. Sudarmanto | ||
Ibu Etty Sumadi | ||||
Persekutuan Rumah Tangga | : | Ibu D. Serentina Manik | ||
Perlawatan | : | Ibu Offie OM Liow | ||
Ibu Indriati Yunita | ||||
Musik | : | Ibu Herawati Gusti | ||
Bidang Pembinaan | : | Ibu Rumanti Y. Sirait (Koord.) | ||
Sekolah Minggu | : | Ibu N. Esther L. Kardji | ||
Remaja & Pemuda | : | Bpk. Julianto Dj. | ||
Bpk. Irwan Putradjaja | ||||
Bidang Sarana & Prasarana | : | Bpk. Mulyadi Sarwono (Koord.) | ||
Rumah Tangga | : | Ibu Mugi Handayani | ||
Inventaris | : | Bpk. Agus Benyamin Sudirgo | ||
Sdr. Reggy Tirta Wijaya | ||||
Bidang Oikmas | : | Bpk. Prawoto Krisnugroho (Koord.) | ||
Bpk. Bunawar Suryaputra | ||||
Bpk. Tjahjadi Suryaputra |
Sejak diresmikan menjadi Bajem Kemang Pratama, pertumbuhan jumlah jemaat kian pesat, demikian juga dengan kegiatan pelayanan, salah satunya adalah dengan menambah frekwensi Kebaktian Umum menjadi tiga kali, yakni jam 19.00, mulai tanggal 5 Oktober 2003. Karena itulah Pengurus mulai memikirkan secara serius untuk pengadaan tempat ibadah. Agar upaya pengadaan tempat ibadah bisa berjalan lebih fokus, maka Pengurus memutuskan untuk membentuk Panitia Pengadaan Tempat Ibadah (PPTI) yang merupakan pengembangan dari Tim Khusus yang telah dibentuk sejak tanggal 18 Agustus 2002 bersamaan dengan penyempurnaan Pengurus Pos PKP Rawalumbu. Tugas pertama yang dijalankan PPTI adalah menjajaki kemungkinan membeli sebuah ruko 3 lantai milik Pengembang Kemang Pratama di Blok MM-30, yang terletak beberapa blok dari ruko yang saat itu ditempati. Dengan dukungan penuh dari segenap jemaat, maka dibelilah ruko tersebut dengan cara diangsur selama dua tahun. Karena satu ruko dirasa tidak mencukupi, maka disewa pulalah satu unit ruko yang berdampingan yakni Blok MM-31.
Tersedianya dua unit ruko 3 lantai, cukup memadai untuk melaksanakan semua kegiatan pelayanan. Lantai 1 digunakan untuk Ruang Ibadah Umum, lantai 2 digunakan untuk ruang konsistori, kantor Tata Usaha dan satu ruang kelas Sekolah Minggu, sementara lantai 3 digunakan seluruhnya untuk ruang kelas Sekolah Minggu.
Pemindahan kegiatan Bajem Kemang Pratama ke tempat yang baru dimulai dengan memindahkan kegiatan Sekolah Minggu pada tanggal 11 Juli 2004. Baru setelah itu, Kebaktian Umum secara resmi mulai dilakukan di tempat yang baru pada tanggal 1 Agustus 2004. Sejak saat itu, praktis seluruh kegiatan ibadah dan pelayanan Bajem Kemang Pratama dilakukan di Ruko Kemang Pratama Blok MM 30-31.
Seiring dengan berjalannya waktu, dalam Persidangan Majelis Jemaat GKI Agus Salim bulan Juni 2004, yang sekaligus Perlawatan dari BPMK Jakarta Timur, diusulkan untuk memproses pelembagaan Bajem Kemang Pratama pada Persidangan Majelis Klasis Jakarta Timur tahun 2005. Maka sebagai tindak lanjut usulan tersebut, Majelis Jemaat GKI Agus Salim membawa proposal pelembagaan Bajem Kemang Pratama dalam Persidangan Majelis Klasis Jakarta Timur tahun 2004 untuk mempersiapkan proses pelembagaan pada Persidangan Majelis Klasis Jakarta Timur tahun 2005.
Melalui Persidangan Majelis Klasis Jakarta Timur (PMK JT) Ke-10 tahun 2005, usulan mengenai pelembagaan Bajem Kemang Pratama menjadi GKI Kemang Pratama disetujui berdasarkan Keputusan Sidang Klasis Jakarta Timur dan Persetujuan BPMSW GKI Jabar Nomor 347/BPMSW/SM-JM/VII/2005 tertanggal 28 Juli 2005. Dengan demikian, GKI Kemang Pratama menjadi Jemaat ke-90 dan Jemaat GKI yang ke-13 di lingkungan GKI Klasis Jakarta Timur. Kebaktian Pelembagaan GKI Kemang Pratama dilaksanakan tanggal 26 September 2005.