DEMAM BERDARAH DENGUE

Oleh : dr. Nurlely Bethesda S.

Tanggal Posting : 03 October 2013

&ldquo Kota Bekasi Waspada DBD”, begitu berita yang diturunkan Kompas, tanggal 14 Maret 2009. Sepanjang bulan Januari hingga minggu kedua Maret, penderita demam berdarah dengue (DBD) mencapai 991 orang, sebanyak enam orang diantaranya meninggal. Kenyataan tersebut membuat warga Bekasi kuatir, sembari berharap penyakit tersebut tidak menjangkitinya ataupun keluarganya.

\n

Masih segar pula dalam ingatan kita, kisah pilu yang dialami oleh artis dan psikolog Tika Bisono. Saat itu ia kehilangan putrinya akibat demam berdarah yang tidak terdeteksi disertai penanganan yang terlambat. Tentunya ada banyak kisah tidak mengenakkan lain tentang demam berdarah di sekitar kita. Maka menjadi sebuah “ ketakutan” saat kita ataupun anggota keluarga kita mengalami demam di pergantian musim. Apalagi bila melihat bentol-bentol merah di kulit. Parno bahasa kerennya! Karena itu, marilah kita sama-sama mengenali penyakit tersebut sedini mungkin agar kita terhindar dari akibat yang fatal.

\n

 

\n

Demam Berdarah

\n

Adalah sebuah penyakit yang disebabkan oleh virus, terutama menyerang-merusakkan dinding kapiler pembuluh darah. Penularannya menggunakan vector nyamuk aedes aegepty. Nyamuk ini memiliki ciri khas yaitu badan yang berbelang-belang (putih hitam). Menggigit di siang hari dan bisa menulari beberapa orang. Seseorang bisa mengalami demam berdarah berulang kali dengan tahapan dan tingkat keparahan lebih ringan, sama atau lebih berat, karena penyakit ini tidak memberikan imunitas bagi penderitanya.

\n

Tahapan dan jenis demam berdarah

\n
    \n
  1. Demam dengue
  2. \n
\n

Pada tahap ini hanya terdapat demam tinggi mendadak, nyeri kepala serta peradangan sendi. Pada saat dilakukan tes Rumpell Leed (pembendungan pembuluh darah) memberikan hasil positif (petekie +), namun perubahan trombosit belum signifikan. Dalam tahap ini pasien dapat menjalani perawatan di rumah.

\n
    \n
  1. Demam berdarah dengue
  2. \n
\n

Seperti halnya demam dengue, seluruh tanda dan gejala terdapat di sini. Pada fase ini, terdapat penurunan trombosit yang cukup berarti. Pada fase ini seorang pasien memerlukan perawatan di RS.

\n
    \n
  1. Demam berdarah dengue disertai renjatan/syok
  2. \n
\n

Pada keadaan ini, pasien mulai mengalami tanda-tanda syok. Suhu anggota gerak badan menjadi lebih dingin, nadi sulit – tidak dapat diraba, bibir membiru hingga kehilangan kesadaran. Fase ini dapat terjadi bila pasien mengalami dehidrasi, perdarahan dalam yang cukup massif. Pasien memerlukan rawatan ICU pada tahap ini.

\n

Tanda dan gejala

\n
    \n
  1. Demam mendadak dan tinggi selama 3-7 hari
  2. \n
  3. Nyeri kepala yang sangat, terutama pada bagian belakang, rasa berat pada kelopak mata
  4. \n
  5. Radang persendian
  6. \n
  7. Hilang nafsu makan, mual, muntah dan diare
  8. \n
  9. Letih
  10. \n
  11. Pada kasus berat terdapat mimisan atau perdarahan pada gusi
  12. \n
  13. Pada pemeriksaan darah didapatkan jumlah trombosit menurun dan ratio Hb:Ht meningkat
  14. \n
\n

Cara menghindari

\n
    \n
  1. Tidak menggantung pakaian dalam jangka waktu lama
  2. \n
  3. Menutup wadah air
  4. \n
  5. Membuang dan menimbun barang bekas
  6. \n
  7. Menggunakan kelambu saat tidur siang
  8. \n
  9. Pasang kawat nyamuk pada jendela dan pintu
  10. \n
  11. Usahakan rumah tetap terang, sirkulasi udara baik sehingga bebas lembab dan tidak ada air menggenang
  12. \n
\n

Tatalaksana

\n
    \n
  1. Bila mengalami demam selama 3 hari berturut-turut, maka segera lakukan pemeriksaan darah
  2. \n
  3. Bila demam kurang dari 3 hari maka cukup berikan obat untuk menurunkan demam dan mengatasi mual-muntah
  4. \n
  5. Berikan minuman untuk mencegah dehidrasi
  6. \n
  7. Hindari makanan yang bersifat iritatif seperti makanan dengan rasa kecut dan pedas, kopi, santan
  8. \n
  9. Bila keadaan semakin lemah, walaupun demam belum 3 hari segera bawa ke RS untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
  10. \n
\n

Beberapa hal yang perlu diperhatikan

\n
    \n
  1. Penyemprotan tidak mengurangi angka kejadian demam berdarah.  Penyemprotan atau fogging juga tidak mencegah terjadinya demam berdarah. Maka gerakan 3M (menguras, menutup, menimbun) adalah hal yang terutama dan penting dilaksanakan.
  2. \n
  3. Konsumsi minuman isotonic melihat pada keadaan tertentu. Bila pasien mengalami mual-muntah maka sebaiknya menghindari minuman isotonic, buah dengan citarasa kecut seperti jeruk, jambu dan lain-lain.
  4. \n
  5. Minuman tradisional seperti angkak, secara medis tidak memberikan bukti empiris menyembuhkan DBD, tetapi pemberian minuman tersebut mencegah terjadinya dehidrasi.
  6. \n
  7. Keharusan mengkonsumsi makanan lunak seperti bubur berdasarkan keadaan pasien. Pada pasien dengan mual-muntah yang sedang-berat, diberikan diet lunak. Hal ini untuk mengurangi beban kerja saluran cerna dan mencegah terjadinya perdarahan pada saluran cerna.
  8. \n
  9. Kebutuhan untuk transfuse trombosit bergantung pada kebijakan RS. Namun umumnya transfuse trombosit diberikan pada pasien dengan kisaran jumlah trombosit < 15.000 u/L.
  10. \n
  11. Tanda-tanda perdarahan dalam adalah :
  12. \n
    \n
  1.  \n
      \n
    • Pada saat BAB (buang air besar), terdapat gumpalan berwarna kehitaman/merah gelap (istilah awam darah mati)
    • \n
    • Dapat terjadi muntah darah
    • \n
    • Saat BAK (buang air kecil), warna air seni seperti teh ( warna teh botol)
    • \n
    \n
  2. \n