Sakit kepala? Sudah lupa tuh…

Oleh : Christinauly Hasibuan

Tanggal Posting : 06 November 2013

Sakit kepala. Yang satu ini pasti tidak asing lagi buat kita yang tinggal di kota besar, apalagi di Jakarta dengan tekanan hidup yang berat. Lihat saja, banyaknya iklan obat sakit kepala yang ditayangkan di TV. Salah satu keluhan sakit kepala yang sering kita dengar adalah migrain. Mungkin jenis sakit kepala yang satu ini kedengarannya agak menyeramkan, tapi kita bisa kok mengalahkannya…untuk itu kita perlu tahu dulu seluk-beluk migrain.

 

Apakah yang dimaksud dengan migrain?

Migrain umumnya dikenal dengan istilah sakit kepala sebelah. Lebih lengkapnya, migrain adalah penyakit yang ditandai dengan nyeri hebat di satu sisi kepala dengan denyutan di pelipis (letaknya di atas telinga) yang muncul secara berkala dan umumnya serangan migrain disertai gangguan saluran cerna seperti mual dan muntah serta penderita jadi sensitif terhadap cahaya dan suara. Migrain terjadi karena terganggunya sirkulasi darah. Faktor keturunan juga dapat menentukan seseorang terkena migrain atau tidak, tetapi faktor ini tidak selalu, karena biasanya migrain terjadi jika ada faktor-faktor pemicu dari lingkungan. 

 

Apakah saya menderita migrain?

Untuk menjawab pertanyaan ini saya ingin berbagi sedikit pengalaman. Hampir sebulan yang lalu saya mengalami sakit kepala sebelah ketika sedang menjalani studi ekskursi ke beberapa kota di Jawa. Sakit kepala tersebut cukup mengganggu kenyamanan dan aktivitas saya. Apalagi kurangnya kesempatan istirahat semakin memperparah rasa sakitnya sampai berhari-hari. Saya pun menduga-duga, mungkinkah saya terkena migrain?

 

Sakit kepala bukan melulu merupakan migrain. Ada 2 bentuk sakit kepala lain yang agak sering terjadi yaitu sakit kepala tegang dan sakit kepala cluster.

  • Sakit kepala tegang disebabkan oleh otot-otot yang tegang di bagian kepala dan tengkuk. Seringkali terjadi karena stres, penuh kekhawatiran, dan perasaan murung. Gejalanya berupa sakit di sebagian atau di seluruh kepala, tetapi tanpa denyutan seperti pada migrain. Penanganannya mudah, antara lain dengan memijat kulit kepala dan merilekskan otot-otot yang tegang. Jika penyebab utamanya adalah stres karena beban hidup yang berat maka perlu diatasi dengan stress management seperti sharing atau membaca Matius 2:28 dan I Petrus 5:7.  
  • Sakit kepala cluster. Gejalanya berupa sakit kepala sebelah yang sangat hebat dan berpusat di sekitar salah satu mata, disertai dengan keluarnya air mata, hidung tersumbat, dan muntah. Lebih sering terjadi pada pria daripada wanita, terutama usia 30-50 tahun.

Jika sering mengalami sakit kepala, sebaiknya segera periksa ke dokter karena jika dibiarkan akan berbahaya.

 

Jika terjadi serangan migrain, apa yang seharusnya dilakukan?

  • Minum obat

Ketika terjadi serangan migrain, segera minum obat-obat migrain yang dijual di pasaran. Obat-obat tersebut cukup efektif meredakan serangan terutama bila diberikan pada awal serangan. Namun, penggunaan obat-obat ini perlu lebih diperhatikan bila penderita juga berpenyakit lambung (maag) karena obat-obat tersebut biasanya mengandung aspirin atau pereda rasa sakit sejenisnya seperti ibuprofen, naproksen, tolfenamat, dan lain-lain yang efek sampingnya adalah iritasi lambung. Penggunaan obat-obatan tersebut tidak boleh terlalu sering. Jika memang tidak mempan lagi dengan obat-obat warung tersebut, penderita perlu ke dokter untuk ditangani lebih intensif dengan obat-obat lain.

  • Terapi

-          beristirahat di tempat yang gelap dan tenang

-          mengompres kepala dengan es

 

Apakah saya harus pasrah dikendalikan oleh serangan migrain? 

Tidak juga, justru kita yang harus mengendalikannya. Jika terlalu sering mendapat serangan migrain (lebih dari 2 kali dalam 1 bulan) kemungkinan ada kelainan otak. Untuk itu, kita harus menghindari fakor-faktor yang memicu terjadinya serangan.

 

Faktor-faktor yang biasanya memicu migrain:

  • Makanan tertentu: alkohol, kafein, coklat, buah-buahan tertentu (pisang, nanas, anggur), produk-produk susu, makanan fermentasi dan yang mengandung ragi, Monosodium Glutamat (MSG/vetsin), daging yang diawetkan, pemanis buatan, udang dan makanan lain yang biasa menimbulkan alergi.
  • Lingkungan: cahaya yang terlalu terang/menyilaukan, suara keras, bau menyengat, perubahan cuaca, asap rokok, dan ketinggian.  
  • Obat-obatan: penggunaan obat-obat pereda rasa sakit yang berlebihan, pil KB, teofilin (obat asma), reserpin (obat tekanan darah tinggi), simetidin (obat lambung), dan lain-lain.
  • Faktor lain: stres, kurang/kelebihan tidur, kecapaian, menstruasi, menopause, pola makan tidak teratur.  
  •  

Dari semua faktor tersebut, kita harus bisa mengidentifikasi sendiri faktor apa yang paling memicu serangan migrain kita sehingga kita bisa mengendalikan dan mencegah terjadinya serangan migrain.

 

Adakah terapi alami yang aman dan mudah untuk mengatasi sakit kepala?

Ternyata ada. Sudah ada uji klinis yang membuktikan ramuan tradisional Cina dari beberapa jenis tanaman dapat meredakan bahkan dapat dikatakan menyembuhkan migrain. Salah satu tanaman yang umum kita kenal adalah jahe, terutama jahe merah. Kandungan kimia dalam jahe dapat memperlancar sirkulasi darah sehingga dapat digunakan untuk pengobatan migrain maupun sakit kepala cluster. Dapat pula jahe dipadukan dengan lidah buaya yang telah dikupas bagian berdurinya.

 

Dengan menghindari faktor pemicu dan mencoba terapi alami dengan obat herbal di atas, niscaya migrain tidak akan lagi mengendalikan kita, tetapi justru kita yang mengendalikannya. Pengobatan herbal memiliki keunggulan karena bersifat memperbaiki, menyembuhkan, serta menjaga agar tidak kambuh. Namun, obat herbal memiliki kelemahan yaitu efeknya yang lambat. Jika diperlukan efek yang cepat lebih baik digunakan obat-obat kimia, meskipun obat-obatan tersebut punya efek samping dan bersifat merusak jika digunakan terus-menerus. Oleh sebab itu, jangan ragu untuk mencoba pengobatan herbal untuk sakit kepala Anda agar suatu hari Anda dapat berkata “Sakit kepala? Sudah lupa tuh…”

 

Selamat mencoba.

 

Sumber:

Martindale-e book

Obat-Obat Penting

Pharmacotherapy Handbook

The Herbal Pharmacy

Credit: "Image courtesy of winnond at FreeDigitalPhotos.net"