Apakah Penyakit Jantung Itu?

Oleh : dr. Nurlely Bethesda S.

Tanggal Posting : 06 December 2013

Mengenal Jantung

Jantung adalah organ berupa otot, berbentuk kerucut, berongga dengan dasar di atas dan puncaknya di bawah. Apex-nya (puncak) miring ke sebelah kiri. Berat jantung kira-kira 300 gram. Agar jantung berfungsi sebagai pemompa yang efisien, otot-otot jantung, rongga atas dan rongga bawah harus berkontraksi secara bergantian. Laju denyut-denyut jantung atau kerja pompa ini dikendalikan secara alami oleh suatu "pengatur irama". Ini terdiri dari sekelompok secara khusus, disebut nodus sinotrialis, yang terletak didalam dinding serambi kanan. Sebuah impuls listrik yang dikirimkan dari nodus sinotrialis ke kedua serambi membuat keduanya berkontraksi secara serentak. Arus listrik ini selanjutnya diteruskan ke dinding-dinding bilik, yang pada gilirannya membuat bilik-bilik berkontraksi secara serentak. Periode kontraksi ini disebut systole. Selanjutnya periode ini diikuti dengan sebuah periode relaksasi pendek - kira-kira 0,4 detik - yang disebut diastole, sebelum impuls berikutnya datang. Nodus sinotrialus menghasilkan antara 60 hingga 72 impuls seperti ini setiap menit ketika jantung sedang santai. Produksi impuls-impuls ini juga dikendalikan oleh suatu bagian sistem saraf yang disebut sistem saraf otonom, yang bekerja di luar keinginan kita. Sistem listrik built-in inilah yang menghasilkan kontraksi otot jantung berirama yang disebut denyut jantung.

Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat darah, beberapa contoh penyakit jantung seperti penyakit jantung koroner, serangan jantung, tekanan darah tinggi, sakit di dada (biasa disebut "angina") dan penyakit jantung rematik.

Penyakit jantung koroner merupakan penyakit yang paling sering diderita orang-orang. Penyakit ini menyerang pembuluh darah dan dapat menyebabkan serangan jantung. Serangan jantung disebabkan pembuluh arteri yang tersumbat, yang menghambat penyaluran oksigen dan nutrisi ke jantung.

Namun tidak semua penyakit jantung disebabkan oleh terserangnya pembuluh darah, Berikut ini adalah beberapa gangguan lain pada jantung :

  • Abnormal Heart Rhythms
    Normalnya jantung berdetak 60 sampai 100 kali tiap menit (atau sekiar 100 ribu kali setiap harinya). Jantung yang bedetak tidak normal biasanya disebut arryhytmia (sering juga disebut dysrhythmia). Jantung yang berdetak terlalu lambat (dibawah 60 kali per menit) disebut bradyarrhythmias. Sedangkan yang berdetak di atas 100 per menit disebut tachyarrhytmias.
  • Heart Failure
    Atau gagal jantung merupakan yang paling menakutkan. Bukan berarti jantung tidak dapat bekerja sama sekali, hanya saja jantung tidak berdetak sebagaimana mestinya.
  • Heart Valve Disease
    Rusaknya katup jantung. Katup jantung terdapat pada setiap bilik jantung (jantung kita memiliki 4 buah bilik) yang berfungsi mengatur aliran darah searah menuju jantung.
  • Congenital Heart Disease
    Atau biasa disebut kelainan pada jantung. Menyerang 8 sampai 10 anak dari tiap 1000 kelahiran. Gejala awal biasanya terdeteksi saat kelahiran atau pada masa kanak-kanak. Di Amerika sekitar 500 ribu orang mengalami kelainan jantung pada masa pertumbuhannya dan bertambah sektar 20 ribu orang tiap tahunnya.
  • Cardiomyopathies
    Menyerang pada otot jantung itu sendiri. Orang-orang yang terserang penyakit ini biasanya mengalamai pembesaran, pengecilan jantung secara tidak normal dan atau bahkan menjadi kaku. Menyebabkan jantung memompa secara tidak normal (menjadi lebih lemah). Tanpa penanganan yang baik cardiomyopathies akan menyebabakan penyakit yang lebih buruk seperti gagal jantung atau menyebabkan jantung berdetak tidak normal.
  • Pericarditis
    Adalah radang yang mengelilingi lapisan jantung. Jarang terjadi, biasanya disebabkan oleh infeksi.

Ada banyak faktor yang menyebabkan kerentanan terhadap penyakit jantung. Faktor utama adalah masalah gaya hidup yang menyebabkan seolah membangun penyakit di dalam tubuh. Tapi ada beberapa faktor yang memang tidak dapat diubah, seperti bertambahnya umur atau faktor keturunan.

Faktor-faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner

  • Memasuki usia 45 tahun bagi pria

Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya penyakit jantung.

  • Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (sebagai akibat operasi)

Wanita mulai menyusul pria dalam hal resiko penyakit jantung setelah mengalami menopause.

  • Riwayat penyakit jantung dalam keluarga

Riwayat serangan jantung di dalam keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.

  • Diabetes

Kebanyakan penderita diabetes meninggal bukan karena meningkatnya level gula darah, namun karena kondisi komplikasi jantung mereka.

  • Merokok

Resiko penyakit jantung dari merokok setara dengan 100 pon kelebihan berat badan - jadi tidak mungkin menyamakan keduanya.

  • Tekanan darah tinggi (hipertensi)
  • Kegemukan (obesitas)

Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan. Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki resiko penyakit jantung, orang dengan obesitas tengah lebih-lebih lagi.

  • Gaya hidup buruk

Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu akar penyebab penyakit jantung - dan menggantinya dengan kegiatan fisik merupakan salah satu langkah paling radikal yang dapat diambil.

  • Stress

Upaya Menurunkan Risiko Terserang Penyakit Jantung

Upaya yang diperlukan

 

Orang sehat tanpa faktor risiko

Sudah ada faktor risiko tetapi belum sakit

1. Merokok

Tidak merokok, menganjurkan

orang lain agar tidak merokok

 

Berhenti merokok seterusnya

 

 

2. Konsumsi makanan

Makanan sehat Gizi seimbang memeriksa

 kadar kolesterol dan gula darah

Bila ada dislipidemia  melakukan diet. Dan kalau perlu dengan obat untuk mencapai sasaran kadar-kadar kolesterol yang dianjurkan  

Memeriksa kadar lipid secara teratur


Bila ada diabetes melakukan diet dan olah raga yang dianjurkan memeriksa kadar gula darah dan fungsi ginjal secara teratur.

 

3. Tekanan darah

Memeriksa tekanan darah sebelum usia kerja dan sebelum usia 40 tahun

Bila ada hipertensi, memeriksa tekanan darah teratur dan menjalani pengobatan  

4. Berat badan

Memelihara berat badan ideal

 

Memelihara berat badan ideal 

5. Aktifitas fisik dan
    olah raga

Hidup sehari-hari yang aktif, jalan setiap hari ( daily walk)

Hidup sehari-hari yang aktif dan  olah raga teratur sesuai anjuran.  

6. Relaksasi

 

Hindari hidup stres dan selalu ada kegiatan relaksasi dan tidur yang cukup

 

Hindari hidup stres dan selalu ada kegiatan relaksasi dan tidur yang cukup

 

Serangan Jantung

Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung (myocardium) akibat mendadak sangat berkurangnya pasokan darah ke situ. Berkurangnya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu nadi koroner ter- blokade selama beberapa saat, entah akibat spasme - mengencangnya nadi koroner - atau akibat penggumpalan darah - thrombus. Bagian otot jantung yang biasanya dipasok oleh nadi yang terblokade berhenti berfungsi dengan baik segera setelah splasme reda dengan sendirinya, gejala-gejala hilang secara menyeluruh dan otot jantung berfungsi secara betul-betul normal lagi. Ini sering disebut crescendo angina atau coronary insufficiency. Sebaliknya, apabila pasokan darah ke jantung terhenti sama sekali, sel-sel yang bersangkutan mengalami perubahan yang permanen hanya dalam beberapa jam saja dan bagian otot jantung termaksud mengalami penurunan mutu atau rusak secara permanen. Otot yang mati ini disebut infark.

 Gejala Serangan Jantung

Gejala-gejala ini untuk setiap orang bisa berbeda. Sebuah serangan jantung mungkin dimulai dengan rasa sakit yang tidak jelas, rasa tidak nyaman yang samar, atau rasa sesak dibagian tengah dada. Kadang, sebuah serangan jantung hanya menimbulkan rasa tidak nyaman yang ringan sekali sehingga sering disalahartikan sebagai gangguan pencernaan, atau bahkan lepas dari perhatian sama sekali. Dalam hal ini, satu-satunya cara yang memungkinkan terdeteksinya sebuah serangan jantung adalah ketika harus menjalani pemeriksaan ECG untuk alasan lain yang mungkin tidak berkaitan. Di pihak lain, serangan jantung mungkin menghadirkan rasa nyeri paling buruk yang pernah dialami - rasa sesak yang luar biasa atau rasa terjepit pada dada, tenggorokan atau perut. Bisa juga mengucurkan keringat panas atau dingin, kaki terasa sakit sekali dan rasa ketakutan bahwa ajal sudah mendekat. Juga mungkin merasa lebih nyaman bila duduk dibanding bila berbaring dan mungkin nafas begitu sesak sehingga tidak bisa santai. Rasa mual dan pusing bahkan sampai muntah, bahkan yang lebih parah yaitu ketika sampai kolaps dan pingsan.

Ada beberapa gejala yang lebih spesifik, antara lain:

  • Nyeri. Jika otot tidak mendapatkan cukup darah (suatu keadaan yang disebut iskemi), maka oksigen yang tidak memadai dan hasil metabolisme yang berlebihan menyebabkan kram atau kejang. Angina merupakan perasaan sesak di dada atau perasaan dada diremas-remas, yang timbul jika otot jantung tidak mendapatkan darah yang cukup. Jenis dan beratnya nyeri atau ketidaknyamanan ini bervariasi pada setiap orang. Beberapa orang yang mengalami kekurangan aliran darah bisa tidak merasakan nyeri sama sekali (suatu keadaan yang disebut silent ischemia).
  • Sesak nafas merupakan gejala yang biasa ditemukan pada gagal jantung. Sesak merupakan akibat dari masuknya cairan ke dalam rongga udara di paru-paru (kongesti pulmoner atau edema pulmoner).
  • Kelelahan atau kepenatan. Jika jantung tidak efektif memompa, maka aliran darah ke otot selama melakukan aktivitas akan berkurang, menyebabkan penderita merasa lemah dan lelah. Gejala ini seringkali bersifat ringan. Untuk mengatasinya, penderita biasanya mengurangi aktivitasnya secara bertahap atau mengira gejala ini sebagai bagian dari penuaan.
  • Palpitasi (jantung berdebar-debar)
  • Pusing dan pingsan. Penurunan aliran darah karena denyut atau irama jantung yang abnormal atau karena kemampuan memompa yang buruk, bisa menyebabkan pusing dan pingsan.

Tanda-tanda Peringatan Dini

Bagaimana pun, salah sekali pendapat bahwa sebuah serangan jantung datang seperti petir di siang bolong. Serangan jantung adalah puncak bencana dari sebuah proses kerusakan yang berlangsung lama, yang sering melibatkan kejutan-kejutan emosional, kekacauan fisiologis dan kelelahan mental. Tanda-tanda peringatan dini begitu subyektif dan begitu tersamar, sehingga bahkan dokter yang terlatih untuk mengukur segala sesuatu secara obyektif masih bisa mengabaikannya.

Diagnosis

Berdasarkan gejala-gejala yang dirasakan, seorang dokter dapat membuat perkiraan yang masuk nalar tentang apakah gejala-gejala itu mengisyaratkan serangan jantung atau tidak. Kecurigaannya mungkin diperkuat oleh penampilan si penderita, tingkat tekanan darah dan bunyi detak jantung. Dokter mungkin akan mengirimnya ke pemeriksaan ECG dan uji darah, tetapi bila masih merasakan nyeri, dokter barangkali akan memberi suntikan penghilang rasa nyeri sebelum pemeriksaan. Ini karena nyeri yang menakutkan dapat membawa ke jurang yang lebih dalam, yang bisa menyebabkan gejala jantung. Nyeri itu juga dapat menimbulkan dampak psikologis jangka panjang. ECG pertama mungkin tidak menunjukkan tanda-tanda serangan jantung dan mungkin pemeriksaan itu harus diulang. Kadang-kadang uji yang kedua pun masih tidak menunjukkan perubahan, dan selama hal ini, diagnosis akan bergantung pada pemeriksaan darah. Jantung, seperti semua sel tubuh lain, mengandung bahan-bahan kimia khusus yang disebut enzim. Ketika sel-sel jantung mengalami kerusakan, enzim-enzim yang dilepaskan beredar bersama aliran darah. Setelah sebuah serangan jantung, kadar sebagian enzim ini langsung naik, tetapi selanjutnya enzim-enzim tersebut lekas mengurai dan karena itu tidak terdeteksi lagi setelah sehari atau dua hari; ada enzim yang baru dilepaskan beberapa jam atau beberapa hari kemudian tetap tinggal dalam darah selama beberapa hari atau bahkan beberapa minggu.

Apa itu Angiografi Koroner?

Angiografi koroner adalah suatu prosedur sinar X (X-Ray) untuk memeriksa pembuluh darah arteri jantung (arteri koroner) dengan kamera khusus untuk melihat apakah pembuluh darah koroner mengalami penyempitan atau penyumbatan. Prosedur ini merupakan suatu prosedur yang penting bila dokter menduga atau mengetahui bahwa pasien adalah penderita penyakit jantung koroner.

Dokter yang melakukan prosedur ini, dengan hanya melakukan pembiusan lokal, akan memasukkan sebuah selang plastik panjang dan tipis ke dalam sebuah pembuluh darah arteri di lipat paha atau tangan. Selang yang tipis dan fleksible ini disebut Kateter, sehinga prosedur tersebut juga sering dikenal sebagai Kateterisasi Jantung.

Begitu kateter masuk ke dalam arteri di lipat paha atau tangan, dokter akan memasukkan kateter tersebut sampai ke aorta (pembuluh darah utama yang keluar dari jantung), tempat muara dari arteri koroner. Selanjutnya diinjeksikan suatu bahan khusus ke dalam arteri koroner dan diambil dengan gambar X-ray-nya. Dengan demikian dokter dapat melihat masalah apa yang ada pada arteri koroner pasien.

Apa yang dapat diketahui dari Angiografi?

Angiografi koroner dapat mendeteksi adanya penyakit jantung koroner dan merupakan satu-satunya metode yang akurat (Standar Emas - Diagnosis Pasti) untuk memperlihatkan bagian-bagian pembuluh darah koroner yang mengalami penyempitan atau penyumbatan oleh plak aterosklerosis.

Prosedur Angiografi Koroner

Angiografi koroner dilakukan dalam suatu laboratorium khusus yang disebut laboratorium kateterisasi (Cath Lab) yang menyerupai ruang operasi. Di sana pasien akan dibaringkan di meja dan dihubungkan dengan suatu alat yang memonitor irama jantung pasien secara terus-menerus.

Sebuah daerah kecil di pergelangan lengan atau lipat paha pasien (tergantung daerah yang akan digunakan) akan dicukur dan dibersihkan. Daerah tersebut akan ditutup dengan kain steril. Dokter akan menginjeksi obat anestesi lokal dilipat paha atau tangan. Selanjutnya kateter dimasukkan ke dalam arteri. Digunakan anestesi lokal karena pasien harus tetap sadar selama pemeriksaan untuk mengikuti instruksi dokter. Kateter dimasukkan melalui pembuluh darah utama tubuh (Aorta), ke muara arteri koroner di jantung. Kebanyakan orang tidak merasakan sakit selama pemeriksaan, karena tidak ada serabut saraf dalam pembuluh darah, maka pasien tidak dapat merasakan gerakan kateter dalam tubuh.

Penempatan kateter

Ketika kateter sudah ada di arteri koroner, sejumlah bahan kontras diinjeksikan ke dalam kateter. Gambar sinar-X selanjutnya diambil saat bahan kontras berjalan melalui arteri koroner. Gambar ini terlihat di monitor televisi dan direkam dalam film. Beberapa kateter yang berbeda diperlukan untuk memeriksa arteri koroner.

Seluruh pemeriksaan memerlukan waktu sekitar 30 menit. Setelah kateter dimasukkan akan ditekan agar darah tidak keluar. Pasien selanjutnya tidak diperkenankan menggerakkan kaki atau tangan selama 4-6 jam. Bila pendarahan sudah berhenti, umumnya pasien dapat diperbolehkan pulang. Selanjutnya, dokter akan menjelaskan hasil Angiografi. Informasi pemeriksaan tentang jantung dan pembuluh darah koroner akan digunakan untuk menentukan pengobatan pasien di masa yang akan datang.

Pengobatan Penyakit Jantung Koroner

Tergantung dari jumlah dan beratnya kelainan pada pembuluh koroner, pengobatan untuk penyakit jantung koroner biasanya meliputi paling tidak satu dari tindakan di bawah ini :

- Obat-obatan
Dengan obat-obatan dapat melebarkan pembuluh darah, memperlambat denyut jantung, menurunkan tekanan darah atau mengurangi sakit dada (angina). Ini semua mengurangi beban kerja jantung. Pada sebagian kasus, mungkin jenis pengobatan ini yang diperlukan.

- Angiplasti Koroner (PTCA / PCI)

Untuk memperbaiki aliran darah ke jantung dengan menggunakan balon spesial untuk membuka pembuluh darah yang menyempit. Bila diperlukan, "Stent" dapat dipasang pada daerah penyempitan, prosedurnya seperti pada Angiografi koroner.

- Bedah Pintas Koroner.

Pembuluh darah yang sehat dari dada atau kaki atau lengan dicangkok ke pembuluh darah koroner yang tidak dapat berfungsi dengan baik. Darah selanjutnya dapat mengalir melalui jalan lain dengan melewati bagian yang mengalami penyempitan atau penyumbatan.