BERJAGA - JAGA DENGAN HIDUP KUDUS

Oleh : Dian Penuntun

Tanggal Posting : 04 December 2013

Tanpa terasa kita sudah ada di bulan Desember. Sebentar lagi tahun 2013 akan berakhir, dan diganti dengan tahun berikutnya. Sudah menjadi tradisi, kota-kota besar di dunia menyuguhkan nuansa berbeda di bulan Desember. Pohon Natal yang tinggi dan dekorasi Natal terpampang di setiap sudut jalan. Etalase toko dipenuhi barang-barang baru. Dan, tak ketinggalan, program discount yang menjadi daya tarik tersendiri bagi mereka yang gemar belanja.

Dalam kenyataan sehari-hari, suasana Natal sudah sangat terasa, bahkan sebelum datangnya Adven. Sesungguhnya, semua hal di atas tidak ada kena-mengenanya dengan peringatan Natal itu sendiri. Sebab, Natal yang sesungguhnya adalah berita sukacita tentang lahirnya Kristus untuk menyelamatkan umat manusia dari hukuman akibat dosa. Setidaknya, itulah berita Natal yang diberitakan Alkitab, dan menjadi dasar pemberitaan gereja sepanjang masa.

Siklus tahun gerejawi dimulai hari Masa Raya Adven dan Natal. Penyalaan lilin menandai datangnya masa raya selama empat minggu. Dekorasi dan ornamen yang digunakan, didominasi warna ungu, karena dimaknai sebagai warna penantian. Semua itu mengingatkan kita pada hal penting yang tak boleh dilupakan. Adven bukan sekedar persiapan memperingati  Natal sebagai kelahiran bayi Yesus. Sebab, Adven juga mengarahkan kita pada keseriusan menantikan kedatangan  Tuhan kembali.

Tema pemberitaan firman pada hari Minggu Adven pertama ini ialah :”Berjaga-jaga dengan Hidup Kudus”. Tema tersebut mengajak kita sekalian untuk bersikap kritis terhadap gegap- gempita suasana Natal yang serba gemerlap; gegap-gempita, dalam pengertian umat yang lebih cenderung hidup dalam pesta-pora, sifat yang hidonistis, dan materialistis. Karena itu, kita pun patut mengoreksi diri, dan berefleksi agar dapat mengupayakan kehidupan yang berkenan di hadapan Tuhan.

(Sumber bahan: ’Dian Penuntun’ Edisi 17)

Image courtesy of graur razvan ionut at FreeDigitalPhotos.net