Akulah Terang Dunia
Oleh : Bimantoro
Tanggal Posting : 02 April 2014
“Aduuhh….!” teriakku ketika kepalaku terantuk sesuatu, sesaat setelah listrik padam malam itu saat aku berusaha untuk mencapai tempat penyimpanan lilin. Ketiadaan cahaya telah membuatku berspekulasi dan hanya mengandalkan naluri saja dalam menggerakkan kaki menuju tempat penyimpanan lilin. Ternyata ada sesuatu yang menggelantung di depanku yang tidak terlihat membentur kepalaku. Kira-kira seperti itulah kalau kita berjalan dalam kegelapan, bahkan barang yang sehari-hari ada di sekitar kita pun dapat melukai kita apabila kita berjalan dalam gelap.
Kehidupan di dunia ini sering kali menimbulkan penderitaan; persoalan hidup yang semakin banyak, dan masa depan yang tidak menentu membuat manusia kehilangan arah seolah-olah berjalan dalam gelap sehingga tidak mampu melihat karya Tuhan di dalam kehidupannya. Kadang-kadang penderitaan manusia memang dikehendaki Allah karena maksud ilahi, yaitu untuk menunjukkan kemurahan, kasih, dan kuasa Allah. Untuk itulah dunia ini membutuhkan “Terang” agar setiap orang yang hidup mampu melihat dan meresponi keadaan dengan tepat.
Perkataan Tuhan Yesus yang merujuk pada diri-Nya sebagai Terang Dunia menjadi hal penting untuk mengantar kita menuju ‘Terang’ itu, agar kita memperoleh contoh yang benar dalam menghadapi gelapnya kehidupan dunia ini. Terang itu menjadi berkat dalam kehidupan kita, sehingga kita semakin mengenal kehendak Allah dalam kehidupan kita.
Si pengemis yang buta sejak lahir di dalam Injil Yohanes yang menjadi bacaan kita, telah melihat terang. Ia telah disembuhkan dari kebutaanya oleh Tuhan Yesus, bahkan bukan hanya kegelapan fisik saja yang Tuhan Yesus sembuhkan melainkan juga kebutaan spiritualnya, sehingga pengemis buta itu dimampukan untuk bersujud menyembah dan memuji Allah. Ia menyatakan bahwa “aku tadinya buta dan sekarang dapat melihat”. Ia telah mampu melihat pekerjaan Allah yang telah dinyatakan di dalam dirinya.
Bagaimana dengan kita sebagai orang Kristen, bagaimanakah kita harus hidup sehingga kita mampu melihat dan meresponi keadaan dengan tepat? Sebagai orang Kristen, kita harus hidup karena kuasa Tuhan, bukan kuasa diri sendiri, dan hidup sebagai anak-anak terang. Apalagi di tengah semakin maraknya pola hidup hedonis yang mengutamakan pemuasan nafsu duniawi dewasa ini, kita harus mampu untuk selalu hidup dalam kesadaran penuh dengan identitas kita sebagai pengikut Kristus melalui perbuatan dan cara hidup kristiani sehari-hari.
Selamat menjalani hidup dalam terang Tuhan dan selamat menjadi anak-anak terang, sebab Tuhan Yesus sendiri telah menyatakan bahwa “Akulah Terang Dunia”.
//bim
Image courtesy of zole4 at FreeDigitalPhotos.net