Rajin Berbuat Baik

Oleh : Bimantoro

Tanggal Posting : 24 May 2014

Kis. 17:22-31; Mzm. 66:8-20; 1; Petr. 3:13-22; Yoh. 14:15-21

 

Sebagai penyandang gelar ‘pengikut Kristus’ apakah kita sadar bahwa setiap yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari akan menjadi cerminan dari apa yang kita yakini dalam iman Kristen? Sebagai ‘pengikut Kristus’ kita diharapkan untuk selalu hidup dengan nilai kehidupan iman Kristen.

 

Hidup dengan nilai kehidupan iman Kristen seharusnya membuat kita menjadi orang yang tidak akan pernah kalah oleh kejahatan, dan bahkan seharusnya kita mampu mengalahkan kejahatan dengan kebaikan. Tidak ada sesuatu pun yang dapat membuat kita berhenti untuk berbuat kebaikan, bahkan pada saat kita melakukan kebaikan namun mendapatkan reaksi yang buruk dan harus menanggung penderitaan sekalipun. Lho kok…? Bukankah sebagai manusia logikanya kita harus marah bila perbuatan baik kita dibalas dengan perbuatan jahat, ibarat air susu dibalas air tuba. Ya… iman Kristen tidak selalu berbicara tentang sesuatu yang berbanding lurus, kita yakin bahwa berbuat baik adalah urusan kita dengan Tuhan.

 

Kebiasaan duniawi membuat perbuatan baik kita kadang-kadang hanya sebagai respon atau reaksi terhadap pihak lain yang telah terlebih dahulu berbuat baik kepada kita atau karena kita mempunyai hubungan emosional dengannya. Perbuatan baik semacam ini lebih bersifat reaktif dan bersifat transaksional. Sebagai umat Kristen kita dituntut untuk lebih daripada melakukan kebiasaan duniawi semacam ini.

 

Sebuah kalimat bijak yang pernah diucapkan oleh Ibu Teresa mungkin dapat menjadi refleksi juga bagi kita. Ia pernah berkata demikian, ‘Ketika engkau berbuat baik, orang mencurigaimu dengan mengatakan ia berbuat baik karena pasti ada maunya. Ketika engkau berbuat jujur, engkau dianggap sok. Jika engkau sudah banyak berbuat baik, dan seketika kebaikanmu dibakar orang, saya ingin mengatakan, jangan pernah berhenti berbuat baik’.

 

Dalam bacaan ketiga, Yohanes 14: 15-21, Tuhan Yesus berkata bahwa Ia akan memberikan kita seorang Penolong yang lain, supaya Ia menyertai kita selama-lamanya, yaitu Roh Kebenaran, Penghibur yaitu Roh Kudus. Roh Kudus akan menjadi sumber inspirasi bagi kita untuk melanjutkan misi Tuhan Yesus dengan menyatakan eksistensi dan peran kita melalui perbuatan-perbuatan yang baik di tengah dunia yang kadang-kadang berlaku sebaliknya. Roh Kudus akan selalu menolong, menghibur dan menyatakan yang benar serta kudus.

 

Siapkah kita untuk menjalani model hidup yang rajin berbuat baik? Model hidup yang rajin berbuat baik adalah model hidup yang dikehendaki Allah. Barangsiapa menjalani hidup dengan rajin berbuat baik, ia hidup dengan rencana Allah dan ia menggenapi rencana Allah. Sehingga tidak ada pilihan lain bagi kita dalam hidup ini selain rajin berbuat baik.

 

Selamat berbuat baik dengan rajin. (//bim)