DITINGGIKAN OLEH TANGAN TUHAN YANG KUAT

Oleh : Pdt. Evangeline Pua

Tanggal Posting : 01 June 2014

”The water will show you . . .

what has been, what is, and some of what might be”

(Lord of the Rings: The Fellowship of the Ring, 2001)

Biasanya bulan Mei, Juni kita mengalami musim panas. Namun, beberapa sore di pekan ini Bekasi diguyur hujan sehingga kesejukan yang tercipta setelahnya menjadi begitu berarti. Terlebih tumbuhan untuk berkembang dan berbuah, serta burung dan kodok yang suka bernyanyi. Air sungguh memenuhi kebutuhan semua makhluk hidup. Selain air, gereja juga mengenal api sebagai tanda kehadiran Roh Allah (lihat ”nyala api dari semak duri” ketika Allah bersabda kepada Musa, Kel 3:2; dan ”lidah-lidah seperti nyala api”, Kis 2:3).

Secara terminologi, api berasal dari kata es (Ibrani), phos (Yunani) yang juga diartikan ”terang” dan pur (terjemahan umum Yunani dari kata es dalam Septuaginta). Kenaikan Yesus ke sorga menandai ada kuasa tertinggi dan termulia yang nyata dalam Diri-Nya. Allah menyatakan kembali bahwa Yesus adalah satu dengan Dia. ”...Segala milik-Ku adalah milik-Mu dan milik-Mu adalah milik-Ku...” (Yoh 17:10a).

Alkitab menjadi sumber pengenalan dan pemahaman bahwa apa yang dialami oleh murid-murid Yesus sendiri tidaklah cukup untuk melukiskan seberapa besar dan mulia Tuhan dalam alam semesta. Namun pada saat yang sama, kita juga yakin bahwa justru di dalam keterbatasan itu, ada ruang yang Allah karuniakan kepada gereja untuk meneruskan keteladanan Sang Anak Allah. Tidaklah pernah tepat anggapan ”aku belum dapat melayani karena aku belum ini dan itu”. Para rasul pun belum sempurna paham tetapi mereka taat untuk kembali ke Yerusalem dari bukit yang disebut Bukit Zaitun, sebagai respon akan ucapan Yesus (lihat Kis 1:4,12).

Kita diajak bertekun dalam pengharapan. Keraguan, ketidaktahuan ataupun kekecewaan bukanlah alasan untuk mangkir dari panggilan Tuhan. Cuplikan kalimat tentang air (water) sekaligus mengajarkan kita tentang makna baptisan anak yang dilayankan dalam Kebaktian jam 09.00 ini. Mengikut Tuhan itu sebuah jalan yang ditempuh sepanjang hidup kita. Apa yang kita lihat, dengar maupun alami membawa pengertian tentang apa yang pernah ada, sedang ada, dan akan ada. Di situ selalu nyata, Tuhan kuat menyertai kita. (EP)